Thursday, June 26, 2014

PATBINGSU (팥 빙수) a.k.a ES SERUT KACANG MERAH KHAS KOREA




Summer di Korea = Bingsu!

Bingsu (빙수) artinya es serut. Di Korea kalau sedang summer alias musim panas pasti akan banyak aneka bingsu yang dijual dimana-mana. Mulai dari kedai biasa, cake shop and bakery, cafe, food court, sampai restaurant cepat saji akan menyediakan aneka bingsu dalam menu saat musim panas tiba.

Bingsu ini diberi isi dan topping beraneka ragam. Salah satu yang paling terkenal adalah Patbingsu atau es serut kacang merah (Pat/팥 = red bean/kacang merah). Patbingsu adalah salah satu dessert khas Korea, dijual dari mulai yang original/tradisional yang hanya diberi isi kacang merah saja dan biasanya ditambah beberapa buah tteok (rice cake/kue beras), sampai dengan tambahan topping aneka buah-buahan segar atau buah kaleng, aneka berry, kacang-kacangan, sereal seperti cornflakes, aneka ice cream, yogurt, dll. Varian bingsu yang lain selain Patbingsu misalnya ada juga Gwailbingsu (es serut buah), Nokchabingsu (es serut green tea), Coffeebingsu (es serut kopi), dan masih banyak lagi bingsu-bingu yang lain.

Di Indonesia juga ada es kacang merah, tapi kacang merah yang digunakan jenisnya berbeda. Kalau di Indonesia menggunakan kacang merah atau kacang jogo dengan biji lebih besar dan pipih, dalam bahasa Inggris disebut Kidney bean dan dalam bahasa Korea kalau tidak salah disebut Gangnangkong (강낭콩)? Di Indonesia es kacang merah biasanya disajikan dengan kuah santan dan air gula/air gula merah, sangat khas tradisional Indonesia. Sedangkan kacang merah yang digunakan dalam Patbingsu ini adalah jenis Azuki bean atau Red bean dengan biji lebih kecil dan bulat, dalam bahasa korea disebut Pat/Jeokdu (팥/적두) . Tetapi bila teman-teman di Indonesia kesulitan untuk mendapatkan kacang merah jenis azuki bean, bisa menggantinya dengan kacang merah jogo, tentu nanti citarasa yang dihasilkan akan berbeda ya :)


(Red bean/azuki bean/pat/jeokdu)


Saya mencoba untuk membuat Patbingsu homemade. Awalnya mau menggunakan potongan buah segar, tapi di rumah sedang tidak punya buah apapun selain cherry merah. Akhirnya pakai buah kalengan yang ada di rumah saja (saya lihat banyak juga kedai/restaurant yang menggunakan buah kalengan tropikal untuk isi bingsu). Selain homemade pasta kacang merah, saya juga membuat homemade tteok (rice cake/kue beras) untuk tambahan toppingnya karena punya stok chapssalkaru (tepung ketan) di rumah. Saya tidak punya alat serut es atau ice shaver machine, jadi es batunya saya blender sampai halus saja. Alhamdulillah jadi juga makan homemade Patbingsu kemarin. Patbingsu ini juga cocok untuk sajian berbuka puasa nanti tentunya.

Bulan Ramadhan di Korea bertepatan dengan musim panas dan akan melewati puncak musim panas di bulan Juli nanti, jadi Patbingsu ini tentu saja bisa menjadi salah satu sajian untuk berbuka puasa yang menyegarkan, dingin dan manis. Sluurrrppp… Resep ini saya pelajari cara pembuatan isi kacang merah (sweet red bean) dari website Maangchi, tetapi takaran bahannya saya pakai sesuai selera saya. Sedangkan untuk bingsu tteok-nya pembuatannya saya buat sama dengan membuat candil, tetapi digilas dan dibentuk kotak. Yuk, dicoba membuatnya ^_^






Patbingsu (Es Serut Kacang Merah khas Korea)
Oleh: Ricke Indriani

Bahan isi kacang merah:
200 gram red bean jenis azuki bean
1000 ml air
150 gram gula pasir
½ sdt garam
1 sdt vanilla

Bahan bingsu tteok (rice cake/kue beras untuk bingsu):
100 gram tepung ketan
80 ml air panas/mendidih (sesuaikan dengan kondisi adonan)
¼ sdt garam
1 sdm gula halus
Air untuk merebus
Ekstra tepung ketan untuk taburan
Gula halus untuk taburan

Es serut
Aneka buah segar potong/buah kalengan (saya membuatnya dengan buah kalengan karena sedang tidak ada stok buah segar di rumah)
Susu kental manis
Almond slice sangrai/corn flakes, dll sesuai selera


(Isi kacang merah yang sudah matang, lembut dan empuk tetapi masih ada sebagian butiran kacangnya)

Cara membuat:
Isi kacang merah:
Cuci bersih kacang merah (azuki bean), masukkan ke panci dan rebus dengan 1 liter air dengan api sedang sampai mendidih. Tutup panci dan kecilkan api, rebus hingga kacang empuk dan mudah hancur bila ditekan. Masak sampai airnya berkurang tetapi jangan sampai air habis meresap semua (seperti bubur kacang dengan kuah sedikit). Masukkan gula pasir dan garam. Masak kembali sambil diaduk-aduk hingga mengental. Tambahkan vanilla. Dinginkan dan simpan dalam lemari es.




(Tteok/kue beras untuk topping bingsu)

Bingsu tteok (rice cake/kue beras untuk bingsu):
Campur tepung ketan, garam dan gula halus dalam wadah. Tuangi air panas/mendidih sedikir demi sedikit sambil diaduk dengan sendok jika sudah agak hangat. Aduk dengan tangan sampai kalis/tidak lengket. Bila adonan masih kering tambahkan air sedikit, jika terlalu lembek tambahkan tepung ketan sedikit.
Gilas adonan dengan rolling pin di atas permukaan yang ditaburi tepung ketan, potong-potong seukuran kira-kira 1x1 cm. Rebus dalam air mendidih sampai mengapung. Angkat dan rendam dalam air biasa sampai dingin. Tiriskan dan gulingkan di tepung ketan yang dicampur sedikit gula halus agar tidak lengket. Sisihkan.


Cara penyajian:
Siapkan mangkuk, beri es serut dan susu kental manis sesuai selera manisnya. Tambahkan potongan buah. Beri isi kacang merah di atasnya. Beri tambahan tteok, almond slice sangrai, corn flakes, dll sesuai selera. Patbingsu siap dinikmati.

(Taruh es serut dalam mangkuk)


(Beri susu kental manis sesuai selera manisnya)


(Beri potongan buah segar atau buah kalengan sesuai selera)


(Beri kacang merah)


(Patbingsu siap disantap!)

Resep Patbingsu ini juga saya ikut sertakan sebagai entry di NCC Menu Ramadhan Lebaran Week. Alhamdulillah dapat badge-nya ini, dan ternyata juga mendapat apresiasi sebagai Pemenang Resep Terbaik II. Senangnya, padahal ikutan event-nya hanya untuk ikut meramaikan saja, tidak tau juga ternyata ada pemenang segala, hihiii... Terima kasih NCC ^_^




Selamat mencoba dan selamat menunaikan ibadah shaum Ramadhan 2014/1435 H ^_^

Tuesday, June 10, 2014

SPRING, IT'S TIME FOR DANDELION! : DANDELION SORBET



Sudah lama tidak update blog ini, huffff... tiup-tiup debu yang hinggap karena lama tidak disinggahi oleh tuan rumah, hehee... Baking dan cooking tetap jalan, memotret pun masih, tapi harus cari waktu untuk menulis postingan di blog. Bukan sok sibuk ya, tapi alhamdulillah ada saja kegiatan yang dikerjakan baik sendiri, bersama keluarga, maupun teman ^_^

Okay, kali ini saya akan posting tentang Dandelion. Sebuah cerita sederhana yang akan menjadi bagian dari penggalan kisah kehidupan kami di perantauan. Menemukan pengalaman baru yang menyenangkan sekaligus memberikan manfaat. Dan sebenarnya ini postingan telat, karena sekarang sudah menjelang musim panas dan suhu sudah mulai naik. Kegiatan berburu si bunga kuning ini kami lakukan di pertengahan musim semi, itu pun agak telat dan bunganya dapat tidak terlalu banyak. Si kuning ini sudah banyak yang berubah menjadi seedball, tentu Nadhifa yang senang karena dia bisa sepuasnya meniup Dandelion seedball ini. Iya, Nadhifa hobby sekali meniup Dandelion seedball, entah di jalan, di taman, dimana saja kalau lihat ada Dandelion seedball pasti minta dipetik dan ditiup. Sudah dari sejak awal musim semi berniat untuk berburu si bunga kuning ini saat pertengahan musim semi, tapi ada saja hal yang membuat kami urung melakukannya (hujan, ada acara atau kegiatan lain, dll). Saat awal musim semi, Dandelion ini baru tumbuh daun-daun mudanya setelah musim dingin yang membeku di Korea, saya sempat berburu daun mudanya untuk diolah menjadi masakan. Iya, Dandelion memang termasuk tanaman herbal yang mulai dari akar, daun sampai bunganya edible alias bisa dikonsumsi dan menurut penelitian banyak mengandung zat-zat aktif yang baik untuk kesehatan tubuh.





Dandelion (taraxacum officinale) adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di lahan-lahan terbuka yang cukup terkena cahaya matahari dan bersanding dengan rerumputan. Dandelion dalam bahasa Korea disebut Mindeulle (민들레), memiliki bunga berwarna kuning hingga agak oranye, daunnya berbentuk seperti gigi-gigi taring yang runcing dan nama Dandelion sendiri katanya berasal dari bahasa Perancis 'Dente de Lyon' (gigi singa) dikarenakan bentuk daunnya yang menyerupai jejeran taring seperti gigi singa.

Jika sudah menua, bunga dandelion akan berubah menjadi 'seed ball' atau 'blow ball' yang menyerupai bola dengan benang-benang halus yang mudah terbang tertiup angin. Seed ball atau blow ball ini yang disukai oleh Nadhifa karena dia bisa meniupnya lalu berterbanganlah benang-benang halus yang membawa biji dandelion. Biji-biji yang terbang tertiup angin itu kemudian pada akhirnya akan jatuh kembali ke tanah dan nanti akan tumbuh kembali menjadi tanaman Dandelion baru. Banyak juga orang yang tidak menyukai kehadiran Dandelion ini di halaman atau kebun mereka dan akan langsung membabatnya.

Saya sendiri baru tahu, jika tanaman Dandelion ini termasuk tanaman liar yang edible atau bisa dikonsumsi. Tidak tanggung-tanggung, ternyata mulai dari akarnya (akarnya seperti ada bagian berumbi kecil memanjang), daunnya, hingga bunganya semuanya bisa dimanfaatkan. Selain edible, Dandelion juga memiliki khasiat herbal (medicinal properties) baik akar, daun, maupun bunganya serta kaya nutrisi. Di antara khasiat yang informasinya diperoleh dari berbagai sumber adalah sebagai antioksidan, pereda penyakit pencernaan, detoksifikasi racun dalam tubuh, bersifat diuretik, membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sistem imun tubuh, anti inflamasi, dan masih banyak lagi. Saat mencari bunga ini, hampir selalu kami 'bersaing' dengan lebah-lebah kecil yang hinggap pada bunga Dandelion untuk menghisap nektar bunga sebagai sumber madu. Iya, lebah madu memang sangat menyukai si kuning ini. Subhanallah Allah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu.

Daun Dandelion muda biasanya dibuat salad baik mentah maupun direbus terlebih dahulu, rasanya agak pahit memang seperti daun pepaya tapi lebih 'mild', sebaiknya memetik daun Dandelion pada saat awal musim semi dimana daunnya baru saja tumbuh karena rasa pahitnya lebih mild dibanding saat sudah masuk musim panas. Bunganya bisa dibuat aneka olahan dari mulai Dandelion fritters (Dandelion goreng tepung), Dandelion jelly, Dandelion jam (selai Dandelion), Dandelion syrup, Dandelion lemonade, Dandelion tea, Dandelion sorbet, dll. Sedangkan akarnya menurut beberapa sumber bisa dijadikan minuman herbal. Saya sendiri baru pernah mengkonsumsi daun dan bunganya saja. Petiklah Dandelion yang berada di tempat yang tidak terpapar pestisida dan polusi. Petik daunnya pada saat awal musim semi dimana Dandelion baru saja tumbuh.








Hasil buruan Dandelion kami tidak terlalu banyak tapi alhamdulillah cukup untuk diolah menjadi sesuatu. Karena cuaca sudah mulai menghangat, rasanya saya ingin mencoba membuat sesuatu yang segar dari si kuning ini dan akhirnya pilihan jatuh ke Dandelion sorbet. Sorbet adalah semacam ice cream tetapi dibuat dengan tidak mengandung unsur dairy atau susu, biasanya dibuat dari sari buah/juice atau puree buah. Tadinya Nadhifa ingin Dandelionnya ada yang dibuat menjadi Dandelion fritters alias Dandelion goreng tepung karena dia pernah melihat di sebuah blog ada Dandelion fritters. Tapi hasil Dandelion-nya hanya cukup untuk membuat satu macam olahan saja. Resep Dandelion sorbet saya adaptasi dari blog ini. Thanks for sharing.







DANDELION SORBET

Bahan:
Bunga Dandelion (saya pakai sejumlah yang saya dapat, 3 jar)
Gula pasir 200 gram
Air 750 gram
Air jeruk lemon 3 sendok makan (saya pakai air jeruk sunkist karena itu yang sedang ada di rumah)
Nangka kalengan, dipotong kecil-kecil (optional, iseng saya masukkan, hehee...)

Cara membuat:
1. Setelah selesai memetik Dandelion, sebaiknya langsung diolah untuk mendapatkan kandungan yang masih fresh. Cuci bunga Dandelion di air mengalir, lalu buang bagian batang dan bagian daun kelopak bunga yang berwarna hijau. Ambil bagian mahkota bunga yang berwarna kuning saja.
2. campur air dan gula pasir. Masak di atas api hingga mendidih dan gula larut. Matikan api. Panas-panas langsung masukkan bunga Dandelion. Dan diamkan di dalam kulkas selama minimal 1 jam (saya diamkan selama sekitar 3 jam), ini bertujuan untuk mengeluarkan sari-sari dan mengekstrak zat-zat yang ada dalam bunga.
3. Saring syrup Dandelion. Masukkan ke dalam wadah dan tutup rapat. Simpan dalam freezer sampai setengah membeku (sudah beku tapi belum terlalu keras). Keluarkan, keruk-keruk dengan sendok. Lalu haluskan dengan blender. Masukkan nangka (atau buah lain bila pakai) atau biarkan tanpa diberi tambahan. Aduk rata. Masukkan kembali ke dalam wadah dan tutup rapat. Simpan kembali di dalam freezer hingga membeku.
4. Bila sudah membeku sekali/mengeras, saat akan disajikan bisa didiamkan dahulu di suhu ruang atau kulkas bawah (chiller) agar lebih mudah di-scoop.








Hasil syrup yang dihasilkan maupun sorbet menurut lidah saya sebenarnya tidak ada rasa yang terlalu mencolok atau khas, tetapi ada citarasa atau aroma samar seperti citarasa madu. Memang bunga Dandelion ini seringkali diolah menjadi teh, syrup, jelly, selai/jam, lemonade, sorbet, dll adalah untuk memperoleh khasiat dari zat-zat yang dikandungnya dengan rasa yang enak dan bersahabat. Sedangkan daun dan akarnya yang juga mempunyai khasiat herbal rasanya agak pahit.







"Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling?" (QS. Al An'am: 95)